Wahai anakku!
Janganlah engkau hidup dengan kemiskinan amal dan
kehilangan kemauan kerja. Yakinlah bahwa ilmu tanpa amal semata-mata
tidak akan menyelamatkan orang. Jika di suatu medan pertempuran ada
seorang yang gagah berani dengan persenjataan lengkap di hadapkan dengan
seekor singa yang galak, dapatkah senjatanya melindungi dari bahaya,
jika tidak diangkat, dipukulkan dan
ditikamkan? Tentu saja tidak akan menolong, kecuali diangkat, dipukulkan
dan ditikamkan. Demikian pula jika seseorang membaca dan mempelajari
seratus ribu masalah ilmiah, jika tidak diamalkan maka tidaklah akan
mendatangkan faedah apa pun.
Wahai anakku!
Wahai anakku!
Berapa malam engkau
beterjaga untuk mengulang-ulang ilmu, membaca buku, dan engkau haramkan
tidur atas dirimu? Aku tak tahu, apa yang menjadi pendorongmu. Jika
yang menjadi pendorongmu adalah kehendak mencari materi dan kesenangan
dunia atau mengejar kedudukan atau mencari kelebihan atas kawan semata,
maka malanglah engkau! Namun jika yang mendorongmu adalah keinginan
untuk menghidupkan syariat Rasulallah SAW dan menyucikan budi pekertimu,
serta menundukkan nafsu yang tiada henti mengajak kepada kejahatan,
maka beruntunglah engkau. Maka benar apa kata seorang penyair, “Biarpun
kantuk menyiksa mata. Akan percuma saja jika tak karena Allah semata”.
Wahai anakku!
Hiduplah seperti apa maumu, namun ingat!
Sesungguhnya engkau akan mati.
Dan cintailah siapa yang engkau sukai, namun ingat!
Engkau akan berpisah dengannya.
Dan, berbuatlah seperti yang engkau kehendaki, namun ingat!
Engkau pasti akan menerima balasannya nanti.
--Majmu’ah Rasa’il Al-Imam Al-Ghazali
0 komentar:
Posting Komentar